MAKALAH MATA KULIAH ANATOMI TUMBUHAN PENDIDIKAN BIOLOGI “Berkas Vaskuler”



MAKALAH MATA KULIAH ANATOMI TUMBUHAN PENDIDIKAN BIOLOGI
“Berkas Vaskuler”
diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Anatomi Tumbuhan
dosen pengampu : Sugianto, M. Pd.


Disusun Oleh :



                                                                 Ahmad Luthfi Z
                                                                       Fitriyani
                                                            Mohamad Fachrur Rozi
                                                                       Surinah
                                      Kelompok I Pendidikan Biologi Semester IIA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS WIRALODRA
Jl. Ir H. Juanda Km.3, Singaraja Indramayu 45253
Telp. (0234) 271885 Fax. (0234) 275946
2016

KATA PENGANTAR


Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan makalah yang berjudul “Berkas Vaskuler” dapat terselesaikan, Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Anatomi Tumbuhan semester IIA di Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Wiralodra.
Dalam penulisan makalah ini kami selaku kelompok  dalam penulisannya merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan-penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat saya harapkan, khusunya Bapak Sugianto, M. Pd. selaku dosen Biokimia, hal tersebut dibutuhkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini kami selaku kelompok I Pendidikan Biologi IIA Universitas Wiralodra menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Bapak Sugianto, M. Pd.  Selaku  Dosen terhadap mata kuliah ini yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada Kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.



Indramayu,  April 2016


penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………                 i
DAFTAR ISI ……………………………………………………………               ii
BAB  I PENDAHULUAN ……………………………………………..                1
A. Latar Belakang ……………………………………………………..                1
B. Rumusan Masalah ………………………………………………….                1
C. Tujuan ………………………………………………………………                 2
BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………….               3
A. Pengertian Jaringan Pengangkut………………………………….                 3
2. Xilem ……………………………………………………………………            3
      a. Trakeid dan Trakea ………………………………………………..            4         
      b. Serabut Xilem …………………………………………………….              5         
      c. Parenkim Xilem ………………………………………………….               5         
3. Floem ………………………………………………………………...                5
       a. Pembuluh ……………………………………………..................               6
       b. Sel Pengiring ……………………………………………………..              7
       c. Parenkim Floem ………………………………………………….              7
       d. Serabut Floem ……………………………………………………              8
4. Kambium …………………………………………………………….                8
       a. Kambium Fasikuler (Kambium Primer) ………………………...           8
       b. Kmbium Sekunder (Kambium gabus/Kmbium Felogen ……….           9
B. Sistem
dan Tipe Berkas Pengangkut …………………………………           9
C. Cara Terbentuknya Berkas Pengangkut ………………………………        11

BABA III PENUTUP …………………………………………………...             12
1. Kesimpulan …………………………………………………………..              12
2. Saran ………………………………………………………………….              12
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………..               13

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Tubuh tumbuhan tersusun atas banyak sel. Sel-sel itu pada tempat tertentu membentuk jaringan. Jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai struktur dan fungsi sama dan terikat oleh bahan antar sel membentuk suatu kesatuan.
Berdasarkan tahap perkembangannya jaringan penyusun tubuh tumbuhan dapat dibedakan menjadi beberapa macam, diantaranya adalah jaringan pengangkut.Seperti yang kita ketahui bersama bahwa jaringan pengangkut terbagi manjadi dua, yaitu xilem dan floem.Xilem atau pembuluh kayu dan floem atau pembuluh tapis adalah bagian-bagian dari jaringan pengangkut yang terdapat pada tumbuhan.
Jaringan pengangkut terbentuk dari sel-sel yang kedudukan atau letaknya membentang menurut arah pengangkutan.Kedudukan atau letak yang demikian tampak bagaikan untaian atau rangkaian sel, seakan-akan adanya pembuluh-pembuluh di dalam organ tumbuhan.Jadi, terwujudnya suatu sistem jaringan ini merupakan gabungan dari berbagai pembuluh. Pipa-pipa atau  sistem jaringan tersebut ada yang telah sempurna dan ada pula yang belum sempurna, ada yang bersifat primer dan ada pula yang bersifat sekunder.     

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah adalah sebagai berikut :
a.       Apakah pengertian jaringan pengangkut?
b.      Apakah yang dimaksud dengan xilem?
c.       Apakah yang dimaksud dengan floem?
d.      Bagaimanakah sistem dan tipe berkas pengangkut?
e.       Bagaimanakah cara terbentuknya berkas pengangkut?

C.    Tujuan
a.       Memahami pengertian jaringan pengangkut.
b.      Memahami pengertian dari xilem.
c.       Memahami pengertian dari floem.
d.      Memahami sistem dan tipe berkas pengangkut.
e.       Memahami cara terbentuknya berkas pengangkut.


















BAB II
PEMBAHASAN
A.    Xilem
Pada dasarnya xilem merupakan jaringan kompleks karena terdiri dari beberapa tipe sel yang berbeda, baik yang hidup maupun tidak hidup. Penyusun utamanya adalah trakeid dan trakea sebagai saluran transport dan penyokong. Xilem juga dapat mempnyai serabut sklerenkim sebagai jaringan penguat, serta sel-sel parenkim yang hidup dan berfungsi dalam berbagai kegiatan metabolism. (Sugianto. 2016:96)
Pada awalnya xilem merupakan hasiil aktivitas meristem apikal lewat pembentukan prokambium. Xilem yang terbentuk dari prokambium dinamakan xilem primer. Bila tumbuhan ini setelah pertumbuhan primernya lengkap, kemudian membentuk jaringan sekunder sebagai hasil aktivitas cambium, maka xilem yang terbentuk itu dinamakan xilem sekuner. Meskipun xilem primer dan xilem sekunder itu tidak berbeda bentuknya, tetapi keduanya akan berbaur pada pertumbuhan selanjutnya. (Sugianto. 2016:96)
Bila xilem primer diamati secara seksama akan ditemukan perbedaan perkembangan dan struktur xilem yang dibentuk pertama kali (protoxilem) dengan xilem yang dibentuk kemudian (metaxilem). Protoxilem menduduki tempat yang khas dalam struktur jaringan pengangkut primer. Pada tumbuhan tingkat tinggi, protoxilem batang letaknya paling dekat dengan empulur (di tengah, disebut xilem endarch) sedang di akar letaknya di sebelah luar metaxilem (disebut xilem exarch). (Sugianto. 2016:96)
Jaringan xilem terdapat pada bagian kayu tanaman. Xilem terdiri atas unsur-unsur  sebagai berikut :



a.      Trakeid dan Trakea
Telah menjadi anggapan umum bahwa trakeid merupaka unsure xilem yang lebih primitive disbanding trakea karena tumbuhan anggota Pteridophytha, Gymnospermae dan spermatophytha fosil hanya mempunyai trakeid. Keduanya dalam keadaan dewasa berbentuk bulat panjang, berdinding sekunder terdiri dari lignin dan tidak memngandung kloroplas. Perbedaan pokok antara keduanya adalah bahwa pada trakeid tidak terdapat perforasi (lubang-lubang) sedangkan pada trakea ujung-ujungnya penuh lubang-lubang. Transport air dan zat hara dalam trakea dapat berlangsung antara sel yang satu dengan sel lain secara bebas lewat perrforasi, sedangkan dalam trakeid peristiwa itu berlangsung lewat noktah antara sel-selnya. Sel-sel pembentuk trakea tersusun sedemikian sehingga merupakan deretan memanjang (ujung bertemu ujung) dan perforasi pada ujung sel itu sangat sempurna atau bahkan dinding selnya hilang sehingga membentuk pipa panjang. Setelah terbentuk pipa ini, dinding yang tidak mengalami perfoasi mengadakan penebalan sekunder. Bentuk penebalan tersebut dapat seperti cincin, spiral atau jala. Tidak selalu ketiga bentuk itu dapat dijumpai pada tumbuhan yang sama. (Sugianto. 2016:97)

b.      Serabut Xilem
Serabut ini strukturnya serupa serabut sklerenkim meskipun asalnya dari trakeid yang berdiferensiasi lebih lanjut dengan dinding yang tebal dan noktah sederhana. Serabut dan trakeid saling melekat sehingga sulit dipisahkan, tetapi umunya sel serabut lebih panjang dari trakeid karena ujungnya yang runcing dapat masuk dii antara sel-sel sewaktu memanjang. Serabut xilem ini terlihat jelas pada xilem yang unsurnya terdiri dari trakeid dan trakea, sedang xilem yang hanya terdiri dari trakeid, serabut itu tidak jelas adanya. (Sugianto. 2016:98)

c.       Parenkim Xilem
Seperti halnya parenkim di tempat lain, sel-sel ini merupakan sel hidup, terdapat baik pada xilem primer maupun sekunder. Pada xilem sekunder, parenkim itu berasal dari kambium yang berbentuk fusiform atau bentuk sel jari-jari, sehingga diperoleh sel-sel yang sumbu panjangnya mengikuti arah jari-jari organ. Sel-sel parenkim ini mengandung berbagai aenyawa umumnya tepung dan lipid, karena parenkim berfungsi sebagai penimbun cadangan makanan. (Sugianto. 2016:98)

B.     Floem
Floem berfungsi untuk mengangkut dan menyebarkan zat-zat makanan yang merupakan hasil fotosintesis dari bagian- bagian lain yang ada di bawahnya. Floem mempunyai susunan jaringan yang sifatnya demikian kompleks, terdiri atas beberapa macam bentuk sel dan di antaranya terdapat sel-sel yang masih tetap hidup atau aktif sel dan sel-sel yang telah mati.
Floem juga merupakan jaringan kompleks, terdiri dari beberapa unsur dengan tipe yang berbeda, yaitu buluh tapisan, sel pengiring, parenkim, serabut dan sklereid. Kadang-kadang ada sel atau jaringan sekretori yang bergabung di dalamnya, misalnya kelenjar getah. Fungsi floem sebagai jaringan translokasi bahan organic (asimilat) yang terutama berisi karbohidrat. Dalam jumlah kecil ditemukan juga assam amino dan hormon. (Sugianto. 2016:99)
Seperti halnya pada xilem, floem yang  berasal dari perkembangan prokambium disebut floem primer dan yang merupakan hasil perkembangan cambium disebut floem sekunder. Harus diperhatikan di sini bahwa floem dan xilem yang struktur dan fungsinya berbeda itu pada pertumbuhan sekundernya berasal dari sel yang sama. Meskipun pada mulanya berkas-berkas floem letaknya terpisah, tetapi pada perkembangan selanjutnya akan membentuk kesatuan system karena saling beranastomisis atau membentuk anyaman. (Sugianto. 2016:99)
Description: Struktur floem
Struktur floem

a.      Unsur-unsur Floem
a)      Unsur-Unsur Tapis
Unsur-unsur tapis memiliki ciri-ciri, yaitu adanya daerah tipis di dinding dan intinya hilang dari protoplas. Daerah tapis merupakan daerah noktah yang termodifikasi dan tampak sebagai daerah cekung di dinding yang berpori-pori. Pori-pori tersebut dilalui oleh plasmodesmata yang menghubungkan dua unsur tapis yang berdampingan. Sel-sel tapis merupakan sel panjang yang ujungnya meruncing di bidang tangensial dan membulat di bidang radial. Dinding lateral banyak mengandung daerah tapis yang berpori. Pada komponen bulu tapis, dinding ujungnya saling berlekatan dengan dinding ujung sel di bawahnya atau di atas sehingga membentuk deretan sel-sel memanjang yang disebut pembuluh tapis.





b)      Sel Pengantar
Sel pengantar merupakan sel muda yang bersifat meristematis. Sel-sel pengantar di duga mempunyai peran dalam keluar masuknya zat-zat makanan melalui pembuluh tapis.

c)      Sel Albumin
Sel albumin terdapat pada tanaman Conifer, yang merupakan sel-sel empulur dan parenkim floem, mengandung banyak zat putih telur dan terletak dekat dengan sel-sel tapis. Diduga sel-sel albumin mempunyai fungsi serupa dengan sel pengantar.

d)     Parenkim Floem
Parenkim floem merupakan sel-sel hidup yang berfungsi untuk menyimpan zat-zat tepung, lemak, dan zat organik lainnya dan juga merupakan tempat akumulasi beberapa zat seperti zat tannin dan resin.

e)      Serat-Serat Floem
Serat-serat floem merupakan sel-sel jaringan yang telah mengayu. Di dalam berkas pengangkut, unsur-unsur xilem dan floem selalu terdapat berdampingan atau salah satu di antaranya terletak mengelilingi unsur lain.

Kenyataan di alam menunjukkan bahwa floem selalu terdapat berpasangan dengan xilem untuk membentuk berkas pengangkut pada tumbuhan. Dalam pengamatan di bawah mikroskop, berkas pengangkut dapat dengan mudah dibedakan dengan jaringan parenkim di sekitarnya karena relatif kecil dan tanpa ruang antarsel. Hanya trakea yang sel-selnya lebih besar dibanding-kan sel-sel di sekitarnya.
b.      Letak Xilem dan Floem
Berdasarkan letak xilem dan floemnya, berkas pengangkut dibedakan menjadi tiga tipe dasar, yaitu sebagai berikut.

a)      Kolateral
Anda bisa membedakan 2 tipe berkas pengangkut pada tumbuhan. Kedua tipe berkas pengangkut itu disebut tipe kolateral. Tipe kolateral terjadi pada berkas pengangkut di mana letak xilem dan floem berdampingan. Floem berada di bagian luar. Tipe kolateral dibedakan menjadi tiga.
(a)    Kolateral Tertutup
Tipe kolateral tertutup terbentuk bila antara xilem dan floem tidak terdapat kambium, melainkan terdapat parenkim. Berkas pengangkut tipe kolateral tertutup ini kadang dikelilingi jaringan sklerenkim yang sering disebut sebagai seludang berkas pengangkut. Berkas pengangkut tipe kolateral tertutup ini dapat dijumpai pada tumbuhan golongan Monokotil.

(b)   Kolateral Terbuka
Pada tipe ini antara xilem dan floem terdapat kambium, misalnya pada tumbuhan dikotil dan Gymnospermae. Pada tipe kolateral terbuka, kambium merupakan penghubung antara xilem dan floem. Berdasarkan letaknya pada tipe ini, kambium dibedakan menjadi dua yaitu kambium fasikuler, bila kambiumnya terletak dalam berkas pengangkut dan kambium interfasikuler bila kambiumnya terletak di luar berkas pengangkut. Kambium fasikuler berperan dalam pembentukan floem ke arah luar dan xilem ke arah dalam.

(c)    Bikolateral
Bila xilem terdapat di antara dua xilem dan floem maka disebut bikolateral. Di antara floem bagian luar dan xilem terdapat kambium, sedangkan antara xilem dan floem bagian dalam tidak terdapat kambium. Contohnya, pada tumbuhan Solanaceae. Untuk memahami perbedaan struktur tipe kolateral dapat Anda perhatikan Gambar berikut ini!
Description: Kolateral terbuka, kolateral tertutup, dan bikolateral terbuka
Kolateral terbuka, kolateral tertutup, dan bikolateral terbuka

b)      Konsentris
Disebut tipe konsentris, yaitu bila jaringan pengangkut yang ada terletak di tengah-tengah, sedangkan unsur jaringan pengangkut lainnya mengelilingi unsur yang berada di tengah itu. Pada tipe konsentris letak xilem dikelilingi floem atau sebaliknya. Tipe konsentris dibedakan menjadi dua.
(a)    Konsentris amphikribral
Pada tipe ini letak xilem berada di tengah-tengah, dan floem mengelilingi xilem tersebut. Umumnya dijumpai pada tumbuhan golongan paku-pakuan (Pteridophyta).

(b)   Konsentris amphivasal
Pada tipe ini letak amphivasal floem berada di tengah-tengah, sedangkan xilem mengelilingi floem tersebut. Contohnya pada Cirdyline sp. dan rhizoma Acorus calamus. Untuk memahami perbedaan struktur tipe konsentris, perhatikan Gambar berikut!
Description: Tipe konsentris amphikribral dan konsentris amphivasal
Tipe konsentris amphikribral dan konsentris amphivasal


c)      Radial
Tipe radial terjadi bila xilem dan floem bergantian menurut arah jari-jari lingkaran. Contoh terdapat pada akar primer dikotil dan akar tumbuhan monokotil.

Description: Tipe radial
Tipe radial















C.    Kambium
Kambium adalah lapisan sel atau lapisan jaringan pada tumbuhan yang aktif membelah. Kambium terdapat di antara Xilem dan Floem.

a.      Kambium Fasikuler (Kambium Primer)
Kambium ini terdapat di antara xilem dan floem pada tumbuhan dikotil dan gymnospermae. Khusus pada tmbuhan monokotil, cambium hanya terdapat pada batang tumbuhan agave dan pleomale. Kamnium fasikuler kea rah dalam membentuk xilem dan ke arah luar membentuk floem. Sementara ke samping membentuk jaringan meristematis yang berfungsi memperluas kambium. Pertumbuhan oleh cambium ini disebut pertumbuhan sekunder . (Sugianto. 2016:102)

b.      Kambium Sekunder (Kambium gabus/Kambium Felogen)
Kambium ini terdapat pada permukaan batang atau akar yang pecah akibat pertumbuhan sekunder. Kambium gabus kea arah luar membentuk sel gabus pengganti epidermis dank e arah dalam membentuk sel feloderm hidup. Cambium inilah yang menyebabkan terjadinya lingkar tahun pada tumbuhan. (Sugianto. 2016:103)

c.       Struktur Kambium Pembuluh
Kambium merupakan meristem lateral karena berada di daerah lateral akar dan batang. Pada kebanyakan pohon dan semak, daerah cambium berupa silinder yang berlapis banyak dan pada penampang melintang membentuk cincin yang kontinu. Pada saat aktif, cambium terdiri dari banyak lapisan sel, namun pada saat istirahat (dorman) hanya ada satu lapisan sel. Lapisan sel itu dianggap bermuka dua karena dapat membentuk turunan ke dua arah.
Setelah membelah secara perikrinal, sel yang ada di sebelah dalam berkembang menjadi sel xylem dan sel yang berada di luar tetap aktif sebagai cambium atau sel luar berkembang menjadi sel floem dan sel dalam tetap berlaku sebagai cambium. Pada saat tertentu cambium membentuk jari-jari empulur baru yang kemudian ditemukan baik di xylem maupun di floem. (Sugianto. 2016:103)

d.      Jenis Sel Kambium
Dari segi morfologidapat dibedakan dua macam pemula sebagai berikut: (1) Pemula yang meruncing di kedua ujungnya sehingga berbentuk kumparan, disebut pemula kumparan atau fusiform, menghasilkan unsur yang memanjang atau aksial (vertical) pada xylem dan floem, (2) Pemula jari-jari empulur yang tumbuh ke arah radial. (Sugianto. 2016:104)














BAB III
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN





























BAB IV
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Jaringan pengangkut adalah jaringan yang berfungsi untuk mengangkut zat-zat mineral ( zat hara dan air ) yang diserap oleh akar dari tanah atau zat-zat makan yang telah dihasilkan pada daun untuk disalurkan kebagian-bagian lain untuk kelangsungan hidup tumbuhan.
a.       Xilem (pembuluh kayu) adalah bagian dari jaringan pengangkut yang berfungsi untuk melangsungkan pengangkutan air dari dan zat-zat mineral (unsur hara) dari dalam tanah (melalui akar) ke daun.
b.      Floem (pembuluh tapis) adalah bagian dari jaringan pengangkut yang berfungsi untuk mengangkut dan menyebarkan zat-zat makanan dari daun  yang merupakan hasil fotosintesis ke seluruh bagian-bagian tumbuhan.
c.       Tipe berkas pengangkut pada jaringan ini terbagi menjadi tiga (3) tipe yaitu kollateral , konsentris, dan radial.
d.      Cara terbentuknya berkas pengangkut dimulai dari titik primer,dimana titik tumbuh primer tersusun oleh sel-sel yang berbentuk sama yang disebut prokambium, selanjutnya prokambium ini nantinya akan membentuk berkas-berkas pengangkut.









DAFTAR PUSTAKA

Sugianto. 2016. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta: K-Media

http://minamini.wordpress.com/2010/10/04/jaringan-pengangkut-xilem-floem/ Diposkan 25 Desember 2009 Didownload 24 Nopember 2010

http://minamini.wordpress.com/2010/10/04/jaringan-pengangkut-xilem-floem/  Diposkan 4 Oktober 2010 Didownload 24 Nopember 2010



 

 


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Laporan Percobaan Biologi "Probiotik Rabal Plus" Terapan Pendidikan Biologi Universitas Wiralodra

Makalah Biokimia Metabolisme protein

PENERIMAAN MAHASISWA BARU PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI TAHUN AKADEMIK 2017/2018